- Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
- Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja. Beberapa jenis penyakit memang belum ada obatnya, obat yang ada hanya bersifat simptomatik.
- Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat maka penyakit akan sembuh, bila tidak tepat maka endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
- Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
- Reaksi terhadap tubuh cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
- Efek samping yang bisa ditimbulkan dapat berupa iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
- Efk samping dari obat kimia berupa efek samping langsung maupun tidak langsung atau terakumulasi. Hal ini terjadi karena bahan kimia bersifat anorganik dan murni, sedangkan tubuh bersifat organik dan kompleks. Maka bahan kimia bukan bahan yang benar benar cocok untuk tubuh. Penggunaan bahan kimia pada tubuh dianggap sebagai sesuatu yang tidak terhindarkan dan digunakan secara terbatas yang dapat diterima dan ditoleransi oleh tubuh.
Obat Tradisional :
- Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
- Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
- Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
- Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerlukan pengobatan lama.
- Reaksi terhadap tubuh lambat.
- Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman. Hal ini terjadi karena obat tradisional tersusun oleh bahan-bahan organik yang kompleks. Dengan kata lain obat tradisional dapat dianggap sebagai makanan yang dikonsumsi guna memperbaiki organ atau sistem yang rusak. Kelebihan obat herbal yang digunakan tentu menyebabkan efek samping seperti halnya kelebihan makanan. Sebagai kuncinya, dosis yang dianjurkan untuk penggunaan herbal adalah dosis tradisional dan sedikit dikurangkan.
sumber:
- Efek samping pengobatan lebih sering terjadi.
- Reaksinya cepat.
- Hanya memperbaiki beberapa sistem tubuh.
- Relatif kurang efektif untuk penyakit kronis.
- Terapi sampingan: diet terhadap makanan tertentu dan perlakuan tertentu pada tubuh seperti bedah atau operasi dan manajemen stres.
Obat Tradisional :
- Efek samping relatif kecil bahkan ada yang sama sekali tidak menimbulkan efek samping jika digunakan secara tepat.
- Reaksinya lambat.
- Memperbaiki keseluruhan sistem tubuh.
- Efektif untuk penyakit kronis yang sulit diatasi dengan obat kimia.
- Terapi sampingan: Diet terhadap makanan tertentu.
Bila Anda bertanya, mana yang lebih baik antara obat tradisional dan obat kimia, jawabannya bergantung pada situasi dan kondisi Anda. Karena reaksi obat tradisional yang lambat, pada kasus darurat seperti perdarahan misalnya, obat kimia lebih baik digunakan karena reaksinya yang lebih cepat dalam mengatasi gejala dan meredam rasa sakit.
Hal yang sama berlaku untuk penanganan pasien pada kasus penyakit akut seperti kanker stadium akhir. Karena bersifat darurat, pengobatan konvensional seperti operasi dan bedah lebih efektif karena relatif cepat.
Dalam kondisi tersebut, jika pasien menginginkan, obat tradisional dapat tetap diberikan tetapi tidak dapat digunakan secara tunggal melainkan dapat dikombinasikan penggunaannya bersama obat kimia dan obat medis lainnya yang diperlukan.
Pada saat seperti itu, fungsi obat herbal lebih dititikberatkan pada peningkatakan efektifitas pengobatan sekaligus mengurangi efek samping yang ditimbulkan obat kimia.
Berbeda halnya pada pasien dengan kondisi yang boleh dikatakan masih aman. Penggunaan obat herbal masih dapat digunakan secara tunggal atau jika diinginkan, dapat juga dikombinasikan dengan obat kimia untuk meningkatkan efektifitas pengobatan tentunya dengan memberi selang waktu pemakaian antara kedua jenis obat tersebut.
Mengapa kecepatan reaksi kedua jenis obat tersebut bisa berbeda? Jawabannya berkaitan dengan mekanisme kerja kedua jenis obat tersebut. Seperti yang telah disinggung dalam tabel di atas, obat kimia bekerja dengan menghilangkan gejala atau penyebab dan meredam rasa sakit.
Menurut Dr Amarullah H Siregar obat-obatan kimia lebih banyak bertujuan untuk mengobati gejala penyakitnya, tetapi tidak menyembuhkan sumbernya. Intinya, obat kimia hanya mampu memperbaiki beberapa sistem tubuh.
Berbeda halnya dengan obat tradisional yang bekerja langsung pada sumbernya dengan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh yakni dengan memperbaiki sel-sel, jaringan, dan organ-organ tubuh yang rusak serta dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk berperang melawan penyakit.
Contohnya, Meniran (Phyllanthus urinaria) yang memiliki efek seperti antibiotik. Ia tidak langsung membunuh kuman, namun mengaktifkan kelenjar di dalam tubuh yang menghasilkan sel-T yang merupakan pembunuh alami kuman.
Perhatikan, dalam contoh tersebut, Meniran tidak bekerja langsung menghentikan serangan kuman tetapi dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman.
Tak heran, bila dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia. Meskipun demikian, keunggulan obat tradisional adalah efek sampingnya yang relatif lebih kecil bahkan ada yang tidak memiliki efek samping sama sekali jika digunakan secara tepat.
Alasan utamanya adalah dikarenakan sifat bahan obat tradisional yang alami sehingga dapat dicerna oleh tubuh. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan obat tradisional, ada baiknya Anda mengenal bentuk-bentuk sajian obat tradisional yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar